PENDAHULUAN
Olahraga sebuah kata asli Indonesia yang apabila di bawa ke negri jiran Malaysia
dikatakan “sport” dan bila dimelayukan menjadi sukan atau sukaan yang berarti
bersenang-senang, tetapi bila di titik lebih jauh ternyata olahraga tidak hanya
bersenang-senang walaupun ensure ini tetap dominan di dalamnya. Unsur lain yang
ada di dalam olahraga adalah adanya tantangan yaitu untuk mengalahkan diri
sendiri, mengalahkan alam serta mengalahkan orang lain.
Demikian beragam orang mengartikan
olahraga, demikian banyak orang memberi makna filosofi olahraga, sebanyak dan
seberagam motivasi oaring untuk berolahraga. Berolahraga agar badan “sehat”,
tentu merupakan jawaban umum dan klasik yang dikemukakan orang jika ditanya
apakah motivasi mereka berolahraga. Jawaban ini tentu tidak salah, namun jika
di tinjau lebih lanjut maka kata “bugar” tentu lebih tepat karena sehat lebih
erat kaitannya dengan masalah medis.
Kebugaran tubuh manusia ditandai
dengan berfungsinya organ-organ tubuh dalam melakukan aktifitas sehari-hari
tanpa adanya hambatan dan kelelahan yang berarti segera pulih asal dalam waktu
singkat.
Physical fitness bisanya di padukan
sebagai peganti istilah kebugaran. Memilki komponen-komponen sebagai berikut:
1.
Daya tahan (cardiovascular dan muscular endurance)
2.
Kekuatan (strength)
3.
Kecepatan (velocity)
4.
Kelentukan (flexibility)
5.
Kelincahan (agility)
6.
Keseimbangan (coordination)
7.
Koordinasi (coordination)
8.
Ketepatan (accuracy)
9.
Daya ledak (explosive power)
Masing-masing
komponen tersebut dapat saj saling berkaitan, tetapi memerlukan cara yang
berbeda dalam melatih untuk memelihara dan meningkatkan kualitasnya.
Kebugaran jasmani dapat di
tingkatkan melalui berbagai latiha. Pilihan olahraganya pun dapat
bermacam-macam karena masing-masing cabang olahraga dengan berbagai nomor dan
disiplinnya memiliki karakter yang berbeda.
Tetapi disamping pemilihan cabang
olahraga yang tepat, tidak kalah pentingnya adalah juga harus diperhatikan
frekuensi latihan, intensitas, kepadatan, volume serta tingkat kerumitannya.
Olahraga merupakan aktivitas manusia
yang sudah dijadikan sebagai kebutuhan hidup. Sebagai suatu kegiatan yang
melibatkan otot-otot besar, olahraga dapat dijadikan sebagai media dalam
pemenuhan kebutuhan ekonomi, menjaga kebugaran dan rehabilitasi sebagai media
rekreasi, pendidkan dan juga prestasi tentuny. Dengan demikian tergambar jelas
bahwa olahraga mempunyai banyak ragam, baik cabang olahraganya sendiri maupun
jenis kegiatannya.
Olahraga (disamping aktifitas
permainan lain) yang dapat dijadikan sebagai media pendidikan jenis dan
ragamnya banyak sekali, sebanyak apa yang dapat direkreasikan oleh manusia
untuk megambil manfaat darinya.
BAB II
AKTIVITAS RITMIK
Pendidikan jasmani sebagai sebuah
istilah di dunia pendidikan Indonesia berkembang dan diartikan sedemikian rupa
secara dinamis. Penggunaan sitilah pendidikan olahraga gerak badan, kesehatan
dan rekreasi, pendidikan dan jasmani dan kesehatan, pendidikan jasmani serta
berbagai istilah lain telah dipergunakan di negri ini. Pemakanaan telah
dilakukan oleh para ahli dengan menggunakan dasar teoritis sebagai penguat atas
pendapatnya. Namun demikian esensi dari keseluruhan istilah dan maknanya adalah
suatu proses pendidikan dengan aktifitas jasmani sebagai sarananya.
Penyelengara pendidikan di Indonesia
dimaksudkan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, demikian juga dengan
diselengarakannya pendidikan jasmani yang secra integral merupakan bagian dari
sistem pendidikan nasional. Secara khusus fungsi pendidikan jasmani adalah
mengembangkan individu secara oraganik, neuromuskuler, perceptual, kognitif dan
emosional serta social dalam kerangka pendidikan nasional.
Pendidikan jasmani di Indonesia
pada era mutakhir ini dikelompokan dalam enam aspek pembelajaran, yaitu:
1.
Permainan dan olahraga, meliputi permainan dengan dan
tanpa alat atletik. Olaharaga tradisional serta olahraga beladiri.
2.
Aktifitas pengembangan, meliputi pengembangan
komponen-komponen kebugaran jasmani.
3.
Uji diri/sendiri, meliputi senam ketangkasan dengan dan
tanpa lat serta senam lantai.
4.
Aktifitas ritmik meliputi senam berirama baku dan non baku .
5.
Aquatik (aktifitas air), Meliputi renang, permainan dan
keselamatan di air.
6.
Pendidikan luar sekolah (outdoor Education), meliputi
pengenalan lingkungan, berkemah, rekreasi , mejelajah alam dan mendaki gunung
serta teknik keselamatan dan penyelematan.
Melalui
ke enam aktifitas yang tertulis di atas pendidikan jasmani tidak mungkin dapat
berfungsi seperti yang diharapkan, mengingat keterbatasan berbabgai hal,
sehingga tidak tercukpi volume latihan, frekuensi dan lintensitas minimalnya
untuk mencapai taraf tertentu yang digariskan. Namun demikian pendidikan
jasmani harus tetap dilaksanakan sebagai sebuah uapay untuk menumbuh kebangkan
kebiasaaan hidup sehat melalui aktifitas-aktifitas yang menarik perhatian dan
miant siswa, sehingga mereka menjadikan aktifitas jasmani sebagai budaya dan
kebutuhannya.
Aktifitas ritmik yang diartikan
sebagai “ aktifitas gerak yang dilakukan oleh perorangan maupun kelompok orang
secara berirama dengan mengunakian otot-otot besar, yang bertujuan untuk
pemeliharaan dan peningkatan kebugaran tubuh serta tujuan lain yang relevan dan
penggalian nilai-nilai yang terkandung di dalamnya “dapat dijadikan sebagai
pilihan yang dikedepankan. Dengan takaran yang tepat, untuk memenuhi volume,
intensitas, frekuensi dan persyaratan lain, aktifitas ritmik dinilai sebagai
aktifitas yang mampu meningkatkan dan menegmbangkan:
1.
Aspek organic yaitu funsi system tubuh, peningkatan
kekuatan daya tahan otot dan kardiovaskuler serta peningkatan fleksibelitas dan
komponen kebugaran lainnya.
2.
Aspekk neuromusculat, yaitu peningkatan keahrmonisan
fuingsi syaraf dan otot
3.
Aspek perceptual yaitu peningkatan dalam kemampuan
menerima, membedakan dan menterjemahkan isyarat.
4.
Aspek kognitif yaitu peningkatan kecerdasan
5.
Aspek social yaitu peningkatan kepekaaan terhadap
kondisi lingkungan sehingga mampu beradaptasi dengan mudah dan menjaga
keharmonisan dalam hidup bersama.
6.
Aspek emosional yaitu peningkatan kemampuan mengontrol
emosi, pelepasn ketegangan, meningkatnya kreatifitas serta peningkatan
pengalaman estetis.
Seperti ke-enam tujuan yang akan
dicapai melalui pembelajaran pendidikan jasmani, terlihat bahwa aktifitas
ritmik merupakan, salah satu aktifitasi pilihan yang peril dikembangkan
Jadi, sebenarnya aktivtas ritmik
ternyata tidak hanya mampu meningkatkan kebugaran jsamani tetapi juga
memberikan hal yang lebih.
BAB III
MENGENAL GERAK DASAR SENAM AEROBIIK
Di dalam pembelajaran ritmik(di
dalamnya terdapat unsure senam aerobic) yang digharapkan mampu mencapai hasil
yang ideal seperti di kemukakan pada ba sebelumnnya.Diperlukan langkah-langkah
persiapan yang memadai sehingga seorang guru pendidikan jasmani tidak tampil
didepan kelas hanya dengan bernodal
tekad. Persiapan guru pendidikan jasamani tentunnya tidak akan sebentar sebelum
memasuki kelas melainkan jauh lebih panjang bahkan sebelum seorang guru
memutuskan untuk mengambil profesi ini.
Persiapan panjang seorang guru
jsamani diantarnya persiapan pengetahuan, bidang keilmuwan yang relevan
tentunya. Persiapan fisik ini menyangkut performa seorang guru, persiapan
teknik serta persiapan-persiapan lain yang dapat digunakan sebagai penunjang
profesinya.
Dalam perkembangan yang sedemikian
pesat, penegtahuan tentang teknik pengelolaan kelas, system penilaian dan
pengetahuan lainnya tentang senam aerobic disinyalir masih sangat terbatas
dimilki oleh guru pendidikan jasmani. Sampai sekarang tidak banyak kalau tidak
mau dikatakan hampir tidak ada sama sekali pelatihan (in service training) yang
mengkhususkan pada bidang senam aerobic. Pusat pelatihan senam aerobic memang
banyak tetapi mutu kurikulum, proses pembelajaran, system evaluasi belum
tertangani dengan baik. Kenyataan ini mebuat ketimpangan antara tujuan yang
diharapkan dengan hasil yang dicapai.
Salah satu kelemahan yang memberi
andil kurangnya pengetahguan tentang senam aerobic adalah kemampuan dalam
melakukan teknik-teknik dasar gerak aerobic (tradisiobal aerobic dances).
Berikut
adalah beberpa teknik-teknik dasar tersebut:
1. Teknik langkah (steping)
a.
Langkah tunggal
b.
Langkah ganda
c.
Hell touch
d.
Knee up
e.
Lunges
f.
V step
g.
Skip (low kick)
h.
Jumping jack
i.
High kick
j.
Toe touch
k.
Marching
l.
Jog, dll
2. Jenis ayuna lengan:
a.
Arm curl
b.
Butterfly
c.
Pull chest
d.
Push chest
e.
Arm extention
f.
Arm pumping
g.
Pull up/doen, dll
Sistematika
latihan dalam pembelajaran senam aerobic
Pembelajaran senam aerobic sebagai
salah satu materi pokok dalam aspek aktifitas ritmik sebagaimana pembelajaran
aspek atau bahakan amata pelajaran lainnya memerlukan persiapan-persiapan.
Persiapan dimulai dari disusunnya program tahunan/semester, pemilihan standar
kompetensi dan kompetensi dasar yang akan dicapai, rencana pembelajaran,
persiapan dan penyusunan bahan ajar, prasarana yang akan dilakukan hingga
pe,ilihan dan penyusunan system peniliaan.
Pelakasanaan
pembelajaran senam aerobic atau pun pendidikana jasmani pada umumnya didalamnya
memuat aktifitas fisik berupa penguasaaan keterampilan yang sering di sebut
sebagai latihan.
Tubuh manusia merespons rangsangan
yang diberikan terhadapnya pelatihan terhadap tubuh manusia dimaksudkan untuk
meningkatkan ambang rangsang sehingga terjadi peningkatan kwalitas berbagi
komponen kebugaran dan keterampilan. Jika pelatihan yang diberikan berada di
bawah amabang rangsang, maka pelatihan tidak memberikan dampak yang berarti
terhadap tubuh, sebaliknya jika pelatihan di berikan jauh melaumpui ambang
rangsang maka yang terjadi adalah perusakan jaringan tubuh (cidera). Demikian
juga faktor kesiapan tubuh untuk menerima beban latihan.
Mengingat sedemikian unik dan
rumitnya proses pelatihan, maka diperlukan penegetahuan yang cukup untuk
merancang dan mengelola suatu pelatihan. Satu diantara penegrtahuan yang perlu
dipersiapkan adalah pengetahuan tentanag sistematika pelatihan.
Berikut
ini adalah contoh sistematika pelatihan senam aerobic kelas:
1.
Pemanasan +_ selama 15 menit, terdiri dari bentuk latihan:
a.
Isolation, mengerakan otot-otot local
b.
Full body move ment, mengerakan keseluruhan bagian otot
tubuh
c.
Dynamic stretching, peregangan dengan bergerak
2.
Latihan inti 1 (cardiorespiratory), latihan ini ditunjukan untuk membakar
lemak, melatih pernafasan serta daya tahan otot tubuh, dilkukan +_ selam 20
menit, terdiri dari latihan-latihan:
a.
pre aerobic (low impact)
b.
Peak aerobic (mix/higah impact)
c.
Post aerobic (low impact)
3.
Latihan inti II (challestenic), dilakukan +_ 15 menit
terdiri dari latihan-latihan
a.
Pengencangan
b.
Penguatan (strength) dan
c.
Kelentukan (low impact)
4. Pendinginan (cooling down), dilakukan selama
10 menit terdiri dari latihan-latihan:
a. dynamic stretching
b. static stretching
Pemilihan
lagu/musik pengiring
Musik pengiring adalah nyawa dari prose
pelatihan senam, untuk itu diperlukan kejelian dalam memilih musik/lagu
pengiring. Beberapa poin yang perlu di perhatikan memilih lagu adalah:
1.
Tipe jenis dan tempo sesuai dengan gerak yang akan
dilakukan
2.
lagu di kenal oleh pserta senam (Dipilh lagu popular)
3.
Mengandung keceriaan
4.
Membangkitkan semangat untuk bergerak
5.
Bervarisai, walaupun masih dalam satu rangakian latihan
6.
Ketukan jelas serta memiliki irama 4/4
BAB IV
PENILAIAN SENAM AEROBIK
A.
Pengertian Penialaian
Evaluasi
dalam pendidikan jasmani dilakukan untuk mengukur tingkat pencapaian kompetisi
dan status kebugaran siswa. Untuk mengetahui seberapa jauh kemajuan yang
diperoleh siswa dalam pencpaian kompetisi, maka di butuhkan informasi yang
lengkap melalui penilaian.
Bukti
kemajuan hasil belajar siswa dapat dilihat dalam waktu singkat dan ada juga
yang dapat dilihat hasilnya setelah menempuh program dengan jangka waktu
panjang. Kemajuan hasil belajar siswa harus di catat dan didokumentasikan agar
dapat diperlihatkan peningkatannya pada siswa, orang tua atau pihak lain yang
membutuhkan nya.
Penilaiam
adalah proses pengumpulan informasi tentang perkembangan dan pencapaian
kompetensi yang dilakukan siswa melalui berbagai teknik yang mampu
mengungkapakan, membuktikna atau menunjyukan secara tepat bahwa kompetensi
sebagai tujuan pembelajaran telah benar-benar dikuasai dan dicapai.
Penilaian pembelajaran itu sendiri memiliki prinsip sebagai
berikut:
1.
Prose penilaian harus merupakan bagian yang tidak
terpisahkandari proses pembelajaran
2.
valid, penilaian harus dilakukan dengan tepat dengan
menggunakan alat ukur, metode dan kritreria yang sesuai dengan karakteristik
dan esensi pengalaman bekerja.
3.
Mendidik penialain harus memberikan sumbangan positif
terhadap pencapaian hasil belajar siswa. Penilaian harus dinyatakan dsan dapat
dirasakan sebagai penghargaaan bagi siwa yang berhasil dan memacu semangat
untuk meningkatkan hail belajar bagi yang kurang berhasil
4.
berorientasi pada kompetensi, penilaian harus menilai
pencapaian kompentensi yang dimaksud dalam kurikulum.
5.
adail dan obyektif, penilaian harus adil terhadap semua
siswa dan ridak membeda-bedakan latar belakang siswa yang tidak berkaitan
dengan pencapaian hasil belajar. Objektifitas penilaian tergantung dan di
pengaruhi oleh faktor-faktor pelaksanaan, criteria pemberian angka dan
pembuatan keputusab\n pencapaian hasil belajar.
6.
Terbuka, criteria penilaian hendaknya terbuka bagi
berbagai kalangan sehingga keputusan tentang keberhasilan siswa jelas bagi
pihak-pihak yang berkepentingan.
7.
Berkesinambungan, penilaian dilakukan secara terencana,
bertahap, teratur dan terus menerus untuk memperoleh gambaran tentang
perkembangan belajar siswa. Hasil penilaian perlu dianalisis dfan
ditindaklanjuti dan merupakan bagian integral dari proses pembelajaran.
8.
Menyeluruh, penilaain terhadap hasil belajar siiswa
harus dilaksanakan secara menyeluruh, utuh tuntas mencakup aspek kogniotif,
afektif. Dan berdasarkan pada berbagai teknik dan prosedur penialain serta
bergabagi bukti hasil belajar siswa.
9.
Bermakna, penialaian hendaknya mudah dipahami dan bisa
ditindaklanjuti oleh piahak-pihak yang berkempetingan. Hasil penilaian
mencerminkan gambaran utuh tentang prestasi siswa yang mengandung informasi
keunggulan dan kelemahan, minat dan penguasaaan siswa dalam pencapaian
kompetensi yang ditetapkan.
B.
Tujuan Penialain
1. Mendiagnosa
kekuatan dan kelemahan
Hasil
tes dijadikan alat untu mendiagnosa kekuatan dan kelemahan siswa biak individu
maupun kelompok. Tes ini didasarkan pada keterampilan dasar yang mencakup
keterampilan dasar lari, lempar, tangkap, menedang dasar yang mencakup
keterampilan lainnya. Pelaksanaan dilakukan pada awal tahun dengan maksud untuk
mengetahui tingkat pencapaian terendah dan tertinggi. Data tersebut dijadikan
bahan untuk pengelompokan dalam kegiatan belajar mengajar. Pada tes berikut
hanya memfokuskan pada keterampilan yang lemah/rendah.
2. Bimbingan
Penilaian
sebagai bimbingan hendaknya tidak membandungkan kemampuan antara satu siswa
dengan siswa lainnya, namun lebih diarahkan pada pengembangan kemampuan
individual masing-masing siswa.
3. Motivasi
Penialain
merupakan suatu bentuk penghargaan (reward) atas kebehasilan ketercapaian
kompetensi yang harus dicapai oleh siswa sedangkan atas kekurangan berhasilan,
hasil penilaian dapat dijadikan sebagai motivasi baginya untuk belajar lebih
giat.
4. Laporan
kemajuan siswa
Laporan
hasil penialain perlu disampaikan kepada siswa. Hasil tersebut dapat
dipergunakana untuk melakukan evaluasi diri dan dengan sendirinya siswa secara
tegas menegtahui apa yang telah diperolehnya selama mengikuti program pembelajaran
penjas.
5. Laporan
kemajuan pada orang tua
Orang
tua berhak mengetahui perkembangna siswa dalam pembelajaran ketertampilan gerak
dasar, tingkat kebugaran siswa secara umum dan tentang sikap social sebagai
akibat dari kebugaran siswa secara umum dan tentang sikap sosila sebagai akibat
dari program penjas. Prosedur pelaporan kemjuan pada orang tua bervariasi. Pada
saat ini beberapa sekolah melakukan pelaporan melalui pertemuan orang tua dan
sekolah. Dan laporan yang diberikan pada orang tua diberikan pada orang tua
dalam bentuk deskriptif yang memuat tahapan perkembangan untuk ketiga area yang
dilihat. Dan biasanya satu rapor terdiri dari seluruh mata pelajaran yang ada
di sekolah.
C.
Aspek-aspek penilaian psikomotorik dalam senam aerobik
Penialaion psikomotorik pada senam aerobic
pada prinsipnya tidak jauh berbeda dengan penilaian aktifitas gerak lain pada
pembelajaran pendidikan jasmani. Namun demikian secara umum penilaian senam
aerobic dapat disedehanakan menjadi, penilaian kondisi fisik, teknik gerak
dasar serta penilaian penampilan.
1.
Penilain terhadap kondisi fisik
Penilaian
terhadap kondisi fisik idealnya mencakup seluruh aspek kebugaran. Namun
demikian tidak lah salah jika penilaian diarahkan terhadap aspek kebugaran yang
dominant yang diltihkan dalam aktifitas senam aerobic, yaitu daya tahan,
koordinasi gerak, kekuatan dan kelincahan serta kelentukan.
2.
Penialain terhadfap teknik gerak dasar
Teknik
gerak dasar dalam senam aerobic seperti dalam tradisional dances movement,
meliputi stepping and feed placement (teknik langkah), ayunan lenagn dan
tangan, body alighment (kemmpuan untuk mengontrol postur tubuh dan persendian)
selama bergerak, serta kesesuaian antara gerak dengan irama sealin itu jika
siswa bergerak mengikuti instruktur, maka kesesuian anatara gerak ayng
dilakukan dengan yang dicontohkan oleh instruktur juga harus dinilai. Tetapi
jika mereka merangakai gerakan sendiri maka perlu diberikan nalai kretifitas
3.
Presentasi
Penialain
petsebtasi diberikan atas dasar kemampuan umum non teknik yang dilakukan oleh
siswa. Penilaian presentasi meliputi keceriaan ekspresi dalam bergerak,
kertapihan dalam berpakaian, kemampuan menarik perhjatian audience dengan gerak
yang wajar serta semagat dalam bergerak.

BAB V
PENUTUP
Paradigma pengembangan kurikulum pendidikan jasmani tahun
2004 adalah memandang pendidikan jasmani sebagai bagian integral dari
pendidikan keseluruhan yang bertujuan mengembangkan individu secara organic,
neumoscular, perceptual, intelektual/kognitif, emosional, social dan moral.
Kedudukan materi ajar/ruang lingkup pembelajaran dipandang sebagai media untuk
mencapai tujuan tersebut.
Kegiatan belajar mengajar pendidikan jasmani berbeda dari
pembelajaran mata pelajaran yang lain. Pendidikan jasmani adalah “Pendidikan
melalui aktifitas jasmani” .dengan berpartisipasi dalam aktifitas jasmani siswa
dapat menguasai keterampilan dan pengetahuan, mengembangkan apresiasi estetis,
mengembangkan keterampilan gerak. Nilai dan sikap yang positif dan memperbaiki
kondisi fisik untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan jasmani.
Pendidikan jasmani sebagai bagian yang tak terpisahkan dari
system pendidikan nasional, memiliki peran penting dangan ciri khusus dalam
upaya meningkatkan kebugaran dan keterampilan peserta didik, disamping peran
lain seperti yang telah disebutkan diatas tentunya.
Pembelajaran pendidikan jasmani melalui aspek-aspek yang ada
didalamnya hanyalah merupakan upaya penyamaian untuk menjadikan aktifitas
jasmani sebagai pola hidup sehat dimana didalamnya terkandung unsure kebugaran
jasmani.
Penilaian
aspekaspek pendidikan jasmani dan materi pokok pembelajaran untuk mencapai
kompetensi yang diharapkan tentunya harus mempertimbangkan kondisi siswa,
lingkungan sebagai daya dukung dan penghambat serta prasyarat pembelajaran lain
sehingga proses pembelajaran berlangsung aktif, kreatif, inovatif dan
menyenangkan.
Senam aerobic sebagai materi pokok dalam aspek aktifitas yang
sangat menyenangkan, Karena dipergunakannya music pengiring sebagai alat bantu
pembelajaran. Sangat jarang atau tidak ada sama sekali siswa yang tidak
menyukai music. Mengingat potensi ini, tentunya sangat saying jika tidak
dikembangkan.
Pengembangan
senam aerobic sebagai materi pokok dalam aktivitas ritmik hendaknya dimulai
dari peningkatan kemampuan guru sebagai sumber informasi, fasilitator dan
katalisator pembelajaran dalam rangka pencapaian kompetensi-kompetensi yang
harus dicapai oleh peserta pembelajaran.
Peningkatan kemampuan seorang guru dimulai dari memperkaya
pengetahuan tentang senam aerobic yang mencakup pengetahuan umum dan teknik
gerak, persiapan pembelajaran, pengolahan pembelajaran hingga penilaian.
LATIHAN-LATIHAN
Jawablah
pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar :
1.
Sebutkan fungsi-fungsi pendidikan jasmani sebagai
bagian integral dari pendidikan keseluruhan!
2.
Jelaskan fungsi-fungsi pendidikan jasmani sebagai
pengembangan organik, perceptual dan social!
3.
Jelaskan cara melakukan teknik gerak jogging, V-step
dan lunges!
4.
Jelaskan cara melakukan teknik gerak pulldown, arm curl
dan arm extension!
5.
Jelaskan sistematika latihan dalam pembelajaran senam
aerobic tahap pemanasan!
6.
Jelaskan sistematika latihan dalam pembelajaran senam
aerobic tahap inti I!
7.
Jelaskan sistematika latihan dalam pembelajaran senam
aerobic tahap Challestenic!
8.
Jelaskan sistematika latihan dalam pembelajaran senam
aerobic tahap pendinginan!
9.
Gerakan-gerakan apasajakah yang dapat melatih daya
tahan otot biceps?
Jelaskan cara melakukan repetisi
serta jumlah set latihannya!
10. Bentuklah
kelompok masing-masing berjumlah empat orang, kemudian demonstrasikanlah
latihan senam aerobic sesuai dengan tahap yang benar (masing-masing orang satu
tahap latihan) selama 15menit!
salam kenal :)
BalasHapusbtw utk senam Ritmik sndri mulai populer di indonesia dri kapan yah ?? apkh dri awalny jga sdh mmkai baju senam sperti skrg ini ?? n mau tanya ni klo tmpat yg jual baju senam muslim murah dmna yah ??
mksih, salam sukses :)
salam kenal gan
BalasHapusjika ada yang menjual baju senam aerobik berkualitas mhon infonya yaa? soalnya mau dibuat lomba senam sis . makasih yaa :)
Thank kak infonya, bermanfaat banget ni untuk tugas ane, oh iya bisa bagi info donk tentang baju senam wanita yang ada di daerah surabaya
BalasHapusAku suka olahraga
BalasHapus