About Me

Selasa, 21 Januari 2014

Undang-undang No. 3 Tentang Sistem Keolahragaan Nasional


UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR   3 TAHUN  2005
TENTANG
SISTEM KEOLAHRAGAAN NASIONAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
Menimbang :    a  bahwa   Pembukaan   Undang-Undang   Dasar   Negara   Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan  kesejahteraan            umum, mencerdaskan            kehidupan bangsa,      dan    ikut    melaksanakan            ketertiban          dunia     yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial;
b. bahwa  dalam  rangka  mengisi  kemerdekaan  dan  memajukan
kesejahteraan umum perlu mewujudkan kehidupan bangsa yang bermanfaat bagi pembangunan yang berkeadilan dan demokratis secara bertahap dan berkesinambungan;
c. bahwa   mencerdaskan   kehidupan   bangsa   melalui   instrumen
pembangunan nasional di bidang keolahragaan merupakan upaya meningkatkan                       kualitas   hidup      manusia   Indonesia    secara jasmaniah, rohaniah, dan sosial dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil, makmur, sejahtera, dan demokratis berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
d. bahwa pembinaan dan pengembangan keolahragaan nasional yang dapat menjamin pemerataan akses terhadap olahraga, peningkatan
kesehatan dan kebugaran, peningkatan prestasi, dan manajemen keolahragaan yang mampu menghadapi tantangan serta tuntutan perubahan kehidupan nasional dan global memerlukan sistem keolahragaan nasional;
e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d perlu dibentuk Undang- Undang tentang Sistem Keolahragaan Nasional.

Mengingat :  Pasal 5 ayat (1),   Pasal 20, dan Pasal 28 C ayat (1) Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
dan
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA



-2-

MEMUTUSKAN:

Menetapkan :   UNDANG-UNDANG TENTANG SISTEM KEOLAHRAGAAN NASIONAL.

BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam undang-undang ini yang dimaksud dengan:
1.      Keolahragaan  adalah  segala  aspek  yang  berkaitan  dengan olahraga yang memerlukan pengaturan, pendidikan, pelatihan,
pembinaan, pengembangan, dan pengawasan.
2.      Keolahragaan nasional adalah keolahragaan yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun   1945   yang   berakar   pada   nilai-nilai   keolahragaan, kebudayaan nasional Indonesia, dan tanggap terhadap tuntutan perkembangan olahraga.
3.      Sistem   keolahragaan    nasional   adalah   keseluruhan   aspek
keolahragaan yang saling terkait secara terencana, sistimatis, terpadu, dan berkelanjutan sebagai satu kesatuan yang meliputi pengaturan, pendidikan, pelatihan, pengelolaan, pembinaan, pengembangan,         dan                         pengawasan            untuk   mencapai   tujuan keolahragaan nasional.
4.      Olahraga    adalah   segala   kegiatan   yang   sistematis    untuk mendorong, membina, serta mengembangkan potensi jasmani, rohani, dan sosial.
5.      Pelaku olahraga adalah setiap orang dan/atau kelompok orang yang  terlibat  secara  langsung  dalam  kegiatan  olahraga  yang meliputi   pengolahraga,               pembina            olahraga,   dan            tenaga keolahragaan.
6.      Pengolahraga  adalah  orang  yang  berolahraga  dalam  usaha
mengembangkan potensi jasmani, rohani, dan sosial.
7.      Olahragawan  adalah  pengolahraga  yang  mengikuti  pelatihan secara  teratur  dan  kejuaraan  dengan  penuh  dedikasi  untuk
mencapai prestasi.
8.      Pembina  olahraga  adalah  orang  yang  memiliki  minat  dan pengetahuan, kepemimpinan, kemampuan manajerial, dan/atau pendanaan yang didedikasikan untuk kepentingan pembinaan
dan pengembangan olahraga.
9.      Tenaga   keolahragaan   adalah   setiap   orang   yang   memiliki kualifikasi dan sertifikat kompetensi dalam bidang olahraga.
10.    Masyarakat    adalah    kelompok    warga    negara    Indonesia nonpemerintah yang mempunyai perhatian dan peranan dalam bidang keolahragaan.
11.    Olahraga pendidikan adalah pendidikan jasmani dan olahraga



-3-
yang  dilaksanakan  sebagai  bagian  proses  pendidikan  yang teratur dan berkelanjutan untuk memperoleh pengetahuan, kepribadian, keterampilan, kesehatan, dan kebugaran jasmani.
12.    Olahraga    rekreasi   adalah    olahraga   yang   dilakukan   oleh
masyarakat dengan kegemaran dan kemampuan yang tumbuh dan  berkembang  sesuai  dengan  kondisi  dan  nilai  budaya masyarakat        setempat untuk                    kesehatan, kebugaran,               dan kegembiraan.
13.    Olahraga    prestasi    adalah    olahraga    yang   membina    dan
mengembangkan olahragawan secara terencana, berjenjang, dan berkelanjutan               melalui          kompetisi   untuk   mencapai    prestasi dengan               dukungan    ilmu     pengetahuan     dan     teknologi keolahragaan.
14.    Olahraga  amatir  adalah  olahraga  yang  dilakukan  atas  dasar kecintaan atau kegemaran berolahraga.
15.    Olahraga  profesional  adalah  olahraga  yang  dilakukan  untuk memperoleh pendapatan dalam bentuk uang atau bentuk lain yang didasarkan atas kemahiran berolahraga.
16.    Olahraga  penyandang  cacat  adalah  olahraga  yang  khusus
dilakukan sesuai dengan kondisi kelainan fisik dan/atau mental seseorang.
17.    Prestasi adalah hasil upaya maksimal yang dicapai olahragawan
atau kelompok olahragawan (tim) dalam kegiatan olahraga.
18.    Industri olahraga adalah kegiatan bisnis bidang olahraga dalam
bentuk produk barang dan/atau jasa.
19.    Penghargaan olahraga adalah pengakuan atas prestasi di bidang olahraga  yang  diwujudkan  dalam  bentuk  material  dan/atau
nonmaterial.
20.    Prasarana   olahraga   adalah   tempat   atau   ruang   termasuk lingkungan yang digunakan untuk kegiatan olahraga dan/atau
penyelenggaraan keolahragaan.
21.    Sarana  olahraga  adalah  peralatan  dan  perlengkapan  yang
digunakan untuk kegiatan olahraga.
22.    Doping adalah penggunaan zat dan/atau metode terlarang untuk meningkatkan prestasi olahraga.
23.    Pembinaan  dan  pengembangan  keolahragaan  adalah  usaha sadar yang dilakukan secara sistematis untuk mencapai tujuan keolahragaan.
24.    Organisasi olahraga  adalah sekumpulan orang  yang menjalin
kerja     sama      dengan      membentuk     organisasi      untuk penyelenggaraan olahraga sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
25.    Induk organisasi cabang olahraga adalah organisasi olahraga yang membina, mengembangkan, dan mengoordinasikan satu cabang/jenis      olahraga       atau                     gabungan organisasi             cabang olahraga  dari  satu  jenis  olahraga  yang  merupakan  anggota


Bagi yang membutuhkan file lengkapnya silakan download di sini

0 komentar:

Posting Komentar


berita olahraga, industri olahraga, healthy life style, ekstrakurikuler olahraga, konsultan olahraga, tour guide & fasilitator.