BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Permainan bola voli sekarang sudah berkembang dengan
pesatnya, baik di dunia maupun di Indonesia sendiri. Hal ini merupakan dasar
bagi PBVSI khusunya dan Pembina bola voli pada umumnya untuk terus
mengembangkan serta meningkatkan mutu pembola-volian nasional kita.
Salah satu usaha ini adalah menerapkan teknik-teknik
dasar bola voli sedini mungkin kepada anak-anak sekitar 9-13 tahun melalui mini
voli. Karena anank-anak akan lebih mudah dan cepat menyerap teknik dasar bola
voli dibandingkan dengan orang dewasa. Disamping itu pemain bola voli
memerlukan waktu pembinaan yang cukup lama dari awal sampai menjadi pemain yang
baik diperlukan waktu antara 6-8 tahun.
Dengan demikian bilamana pembinaan mulai usia ini mini
voli maka diharapkan pada usia antara 17-21 tahun mencapai puncak prestasi,
sehingga seorang pemain akan cukup lama mempertahankan prestasinya. Hal ini
rupanya disadari baik oleh para Pembina maupun oleh anak-anak sendiri.
Sayang sekali pada dewasa ini masih banyak
Pembina/guru olahraga/orang tua yang belum mengetahui bagaiman melatih mini
voli bagi anak-anak usia 9-13 tahun, yang melatihnya harus lain dengan melatih
bagi orang dewasa. Anakj-anak sesuai degan perkembangan jiwanya sangat senang
bermain, karena kalau td\idak mereka akan cepat bosan .
B.
Tujuan
Sesuai dengan kedudukan dan fungsi
pendidikan jasmani dalam konteks pendidikan secara keseluruhan, maka kedudukan
dan fungsi permain bola voli dalam pendidikan jasmani adalah sebagai alat atau
sarana pendidikan.
Menurut piaget, tujuan utama
pendidikan adalah mengembangkan individu menjadi individu-individu yang
kreatif, berdaya-cipta, dan yang dapat menemukan atau discover. Pendapat lain yang hamper sama menyebutkan bahwa
pendidikan itu adalah proses menolong, membibingg, mengarahkan, dan mendorong
individu agar tumbuh dan berkembang sesuai dengan tahap-tahap perkembangannya,
sehingga mereka dapat menyesuaikan diri dengan kehidupan di masa sekarang dan
di masa yang akan datang.
BAB II
TEKNIK PERMAINAN BOLA VOLI MINI
I. PENGENALAN BOLA
Untuk menanamkan rasa cinta terhadap
permainan mini voli terlebig dahulu kita perkenalkan apa itu bola voli dengan
cara bermacam-macam permainan, kita usahakan suasana bermain selalu kita ciptakan, sehingga anak-anak merasa
senang dan menyukai, akhirnya mencintai bola voki. Kami berikan beberapa contoh
bermain dengan bola sebagai berikut:
Anak-anak dibagi dua barisan
berbanjar, saling berhadapan. Barisan pertama memegang bola, barisan lain
memperhatikan (ingat bola perlu banyak, tetapi tidak prerlu bola voli, bola apa
saja kita gunakan).
1.
Kaki terbuka, kemudian dengan membongkok membuat angka
8.
2.
Lakukan gantian dengan barisan lain, usahakan dalam
bentuk perlombaaan.
3.
Memutarkan bola mengelilingi badan dari arah kaki
sampai ke atas, dan dari atas sampai ke bawah.
4.
melempar bola ke atas _+ 1-2 meter, kemudian tangkap.
5.
Melempar bola ke atas arah kiri dan kanan muka
belakang.
6.
Sikap kangkang-menunduk, boal deilimpar kebelakang
melalui bawah pinggul badan balik-tangkap bola.
7.
Lempar tangkap bola bentuk 1-1 (berhadapan).
8.
Bola dilempar dari atas kepala.
9.
Bola dilempar dari dada-lawan tangkap.
10.
Bola dilempar dari samping.
11.
Bola dilemapar dari atas dan dari dari bawah-lawan
tangkap (bisa sambil duduk).
12.
Masih banyak contoh-contoh lain yang bisa diciptakan
sendiri untuk pengenalan bola, ciptakan suasana bermain yang riang-gembira.
II.
PEMBELAJARAN
MENUJU PEMBENTUKAN FISIK BOLA VOLI
Dalam permainan bola voli kesiapan
fisik yang prima sangat menunjang prestasi yang optimal, tentu saja disesuaikan
dengan usia serta perkembangan jiwanya.
Ada beberapa contoh permainan yang
menuju kepada pembentukan/persiapan fisik seorang pemain mini voli.
1.
Jalan membungkuk sambil menggelindingkan bola.
2.
Idem dengan mundur.
3.
Idem jalan ke samping (gerakan kaki side-step).
4.
Idem jalan ke samping (gerakan kaki cross-step).
5.
Jalan maju mundur sambil bola dipukul-pukul ke lantai.
6.
Idem gerakan kaki side-step.
7.
Idem gerakan cross-step.
8.
Kaki kangkang sambil menjepit bola diantara kedua
lutut, lompat-lompat kecil ke depan/mundur.
9.
Idem gerakan lompat ke samping kiri/kanan.
10.
Idem gerakan lompat zig-zag maju mundur.
11.
Bola dilempar ke atas-tangkap dengan lompatan ke atas.
12.
Bola dilempar ke depan-tangkap bola.
13.
Idem roll ke depan-tangkap bola.
14.
Idem sikap duduk (kaki lurus ke depan)-bangun tangkap
bola.
15.
Dan masih banyak lagi.
III. TEKNIK
DASAR PERMAINAN BOLA VOLI
Permainan bola voli merupakan suatu
permainan yang kompleks yang tidak mudah untuk dilakukan oleh setiap orang,
dikarenakan dalam permainan bola voli membutuhkan kordinasi gerak yang
benar-benar bisa di andalkan untuk melakukan semua gerakan yang ada dalam
permainan bola voli, walaupun begitu permainan bola voli sangat cepat
berkembang dan merupakan salah satu cabang olahraga yang popular sekali di
Indonesia sesusdah cabang olahraga sepak bola dan bulutangkis.
Kepopuleran olahraga ini tampak dari
sarana lapangannya yang ada di pedesaan maupun di kota-kota serta berbagai
kegiatan yang diselengarakan dalam kejuaraan antar sekolah, instasi atau PT.
Dalam permainan bola voli ada beberapa
bentuk penguasaan teknik-teknik dasar yang harus dikuasai. Penguasaaan teknik
–teknik dala permainan boal voli terdiri atas: service, passing bawah, passing
atas, block dan smash.
1. Service
Service meruapakan teknik yang digunakan untuk memulai permaian bola
voli. Ada beberapa jenis service dalam permaianan bala voli diantaranya:
service underhead (service tangan bawah), service mengambang, service topspin
dan jump service. Prioritas dalam servis konsistensi dalam menyebarangkan bola
mendekati 100% setiap kali bermain.

Gbr.
1. Service Bawah
a. Underhead
service
Posisi
awal untuk melakukan servis underhead adalah berdiri dengan posisi melangkah
dengan kaki depan yang berlawanan denagan tangan yanag akan memukul bola.
Tangan yang akan memukul bola harus lurus dan kencang, sikut jangan bengkok
sampai bola terpukul.
a. 1.
Persiapan
1.
Kaki dalam posisi melangkah dengan santai.
2.
Berat badan terbagi dengan seimbang.
3.
Bahu sejajar dengan net.
4.
Pegang bola setinggi pinggang atau lebih rendah.
5.
Pegang bola di depan tubuh.
6.
Pandangan kearah bola.
a.2. Pelaksanaan
1.
Ayunkan lengan kebelakang.
2.
Pindahkan berat badan kekaki belakang.
3.
Ayunkan lengan kedepan.
4.
Pindahkan berat badan kekaki depan
5.
Pukul bola pada posisi setinggi pinggang.
6.
Konsentasri pada bola.
b. Servis
mengambang.
Elemen
penting dalam melakukan servis mengambang adalah pukulan. Pukulan harus
dilakukan tepat didepan bahu lengan pemukul pada ketinggian yang membeeikan
waktu mengayunkam lengan dan memukul bola pada jangkuan tubuh.
b.1. Persiapan
1.
Kaki dalam posisi melangkah dengan santai.
2.
Berat badan terbagi dengan seimbang.
3.
Kaki dari tangan yang tidak memukul berada didepan.
4.
Gunakan telapak tangan terbuka.
5.
Pandangan kearah bola.
b.2. Pelaksanaan
1.
Pukul bola didepan bahu lengan yang akan memukul
2.
Pukul bola tanpa atau dengan sedikit spin.
3.
Ayunkan lengan kebelakang dengan sikut keatas.
4.
Letakan tangan didekat telinga.
5.
Pukul bola dengan tumit telapak tangan terbuka.
6.
Pertahankan lengan pada posisi menjangkau sejauh
mungkin
7.
Awasi bola pada saat hendak memukul
8.
Pindahkan berat badan kedepan.
b.3. Gerakan lanjutan
1.
Teruskan pemindahan berat badan kedepan
2.
Jatuhkan lengan dengan perlahanan sebagai lanjutan
3.
bergerak kelapangan.
c. Servis Topspin
Melakukan servis topspin sama
seperti melakukan servis-servic lain.
c.1. Persiapan
1.
Kaki dalam posisi melangkah dengan santai.
2.
Berat badan terbagi dengan seimbang.
3.
Bahu dan kaki dalam posisi menghadap kegaris pinggir.
4.
Bola mengawasi bola yang dilemparkan.
c.2. Pelaksanaan
1.
Lemparkan bola keatas belakang bahu
2.
Lempar tanpa atau dengan sedikit spin.
3.
Ayunkan lengan kebelakang
4.
Arahkan sikut keatas dan dekat telinga.
5.
Pukul dengan tumit telapak tangan yang terbuka.
6.
Pukul bola dengan tangan menjangkau penuh.
7.
Gulung pergelangan tangan dengan penuh tenaga.
8.
Pandangan kearah bola samapai melakukan pukulan.
c.3. Gerakan lanjutan
1.
Pindahkan berat badan kekaki depan
2.
Jatuhkan lengan dengan perlahan sebagai lanjutan.
3.
Bergerak kedalam lapangan.
d. Jump service
Bola dilempar
tinggi-tinggi sesuai dengan tinggi lemparan dan jangkauan tangan. Tangan tetap
lurus untuk memungkinkan beratnya pukulan.
2. Passing bawah
Elemen dasar bagi pelaksanaan operan lengan depan atau
passing bawah yang baik adalah : a). Gerakan mengambil bola. b). Mengatur
posisi. c). Memukul bola dan. d). Mengarahkan bola kearah sasaran.
2.1.
Persiapan
1.
Bergerak kearah bola dan atur posisi tubuh.
2.
Genggam jemari tangan.
3.
Kaki dalam posisi meranggang dengan santai, bahu
terbuka lebar
4.
Tekuk lutut, tahan tubuh dalam posisi rendah.
5.
bentuk landasan dengan lengan.
6.
Sikut terkunci.
7.
Lengan sejajar dengan paha.
8.
Pinggang lurus.
9.
Pandangan kearah bola.

Gb,
2 Gerakan persiapan passing bawah
2.2. Pelaksanaan
1.
Menerima bola di depan badan
2.
Sedikit mengukurkan kaki
3.
Berat badan dialihkan kedepan
4.
Pukulah bola jauh dari badan
5.
Pinggul bergerak ke depan
6.
Perhatikan bola saat menyentuh lengan

Gb,
3 Gerakan pelaksanaan passing bawah
2.3. Gerakan Lanjutan
1.
Jari tangan tetap digenggam.
2.
Sikut tetap terkunci.
3.
Landasan mengikuti bola kesasaran.
4.
Pindahkan berat badan arah kesasaran
5.
Perhatikan bola bergerak kesasaran.

Gb.5 Rangkaian gerakan passing bawah
3.
Passing atas
Cara melakukan teknik passing atas adalah jari-jari
tangan terbuka lebar dan kedua tangan membentuk mangkuk hamper saling
berhadapan. Sebelum menyentuh bola, lutut sedikitr ditekuk hingga tangan berada
dimuka setinggi hidung. Sudut antara sikut dan badan +_ 45 derajat. Bola
disentuh dengan cara meluruskan kedua kaki dan lengan. Sikap pergekangan tangan
dan jari-jari tidak berubah.
3.1 Persiapan
1.
Bergerak kea rah bola
2.
Siapkan posisi
3.
Bahu sejajar sasaran
4.
Kaki merenggang santai
5.
Bengkokan sedikit lengan, kaki,dan pinggul.
6.
Tahan tangan 6 atau 8 inci di depan pelipis.
7.
Tahan tangan di depan pelilpis.
8.
Melihat melalui “jendela” yang dibentuk tangan
9.
Ikuti bola kesasaran.

Gb.
6 Gerakan persiapan passing bawah
3.2. Pelaksanaan
1.
Terima bola pada bagian belakang bawah.
2.
Terima dengan dua persendian teratas dari jari dan ibu
jari.
3.
Luruskan lengan dan kaki kearah sasaran
4.
Pindahkan berat badan kearah sasaran
5.
Arahkan bola sesuai ketinggian yang diinginkan
6.
Arahkan bola ke garis pinggir atau ketangan penyerang

Gb. 7 gerakan pelaksanaan passing atas
3.3. Gerakan
lanjutan
1.
Luruskan tangan sepenuhnya
2.
Arahkan bola ke sasaran
3.
Pinggul bergerak maju kearah sasaran
4.
Pindahkan berat badan kearah sasaran
5.
Bergerak kearah umpan.

4. Spike
Konsep
dasar spike terbagi ke dalam empat tahapan yaitu : awalan, tolakan, melompat,
gerakan memukul dan mendarat. Teknik melakukan awalan dimulai dengan pengaturan
jarak awalan. Melangkah atau berlari kearah bola dengan irama langkah yang
teratur dan sesuai dengan umpan bola, bersamaan dengan langkah ketiga (langkah
terakhir) kedua lengan bergerak dengan cepat dan siku yang lurus, kemudian
berayun kebelakang untuk mengambil momentum. Langkah terakhir tersebut
menentukan posisi menolak, yaitu sejangkauan tangan.
Posisi
tolakan untuk melakukan lompatan sangat mempengaruhi kualitas lompatan.oleh
karena itu, selain menempatkannya sejangkauan tangan terhadap bola, juga jarak
kedua kaki dianjurkan kira-kira 10-30 cm. pada saat melayang tangan pukul di
tarik seluas-liasnya kebelakang kepala, tangan lainnya menjaga keseimbangan dan
pandangan selalu ke bola, serta sikap tubuh melenting seperti busur.
Gerakan
memukul bola merupakan perpaduan aksi lengan pukul (dalam keadaan terbuka)
bentuk togok kedepan dari sikap menyerupai busur lecutan pergelangan tangan dan
mempertahankan keseimbangan badan di udara. Agar semua ini dapat bergerak
secara simultan dan saling mendukung diperlukan hal-hal penting sebagai berikut
: pada waktu bola kontak dengan lengan pukul siku dalam keadaan lurus, gerakan
pergelangan tangan, kekuatan otot perut memadai, bola dipukul pada bagian
belakang.
Posisi
dasar mendarat adalah ditempat dimana kita melakukan tolakan atau sedikit di
depan. Dilakukan dengan kedua kaki mengeper (hindari mendarat dengan saru
kaki), dan jangan sampai keseimbangan tidak terkontrol. Dalam proses
pembelajaran awal, hal ini penting ditekankan, sebab secara langsung akan
mempengaruhi proses pembelajaran berikutnya.
Seluruh
gerakan spike dalam permainan bola voli di mulai dari awalan sampai dengan
mendarat harus dilakukan secara berurutan, tidak boleh terputus-putus. Untuk
hal ini diperlukan konsep pembelajaran dengan menggunakan pendekatan bagian,
sebab keterampilan teknik spike dasar merupakan yang paling sulit dari
keseluruhan permainan bola voli dan membutuhkan koordinasi motorik kompleks.

Gb.
10 Rangkaian gerakan teknik spike
5. Bendungan
(blocking)
Terdapat empat tahapan dalam melakukan
teknik bendungan yaitu ; sikap awal, bergerak dan menolak, posisi lengan di
udara, mendarat, keempat tahapan tersebut perlu dipelajari dengan benar karena
akan menjadi fondamen penting bagi pengembangan keterampilan bendungan
berikutnya.
Namun demikian dalam konteks
pembelajaran permainan bola voli melalui pendekatan taktis, keteramplan
bendungan yang rumit tersebut tidak perlu diajarkan secara sendiri, akan tetapi
di itregrasikan kedalam permainan yang utuh atau dimodifikasi. Yang paling
penting adalah para siswa dapat merasakan bagaimana bendungan seharusnya
dilakukan dalam permainan bola voli yang sesungguhnya, memahami dengan seksama
manfaat bendungan, serta bias memaknai hakikat bendungan dalam permainan bola
voli dalam batas aturan yang sudah menjadi ketentuan.

Gb. 11
Rangkaian teknik bendungan (blocking)
IV.
PERATURAN PERMAINAN MINI VOLI
Sampai saaat ini peraturan mini voli belum ditetapkan oleh
pengurus pusat PBVSI. Setiap Negara mempunyai peraturan permainan yang berbeda
satu sama lain contohnya di jepang menggunakan 6 pemain, di Negara-negara eropa
3 pemain dengan luas lapangan dan tinggi net yang berbeda disesuaikan dengan
perkembangan physic anak-anak mereka.
Di Indonesia pun macam peraturan-peraturan, seperti di jawa
barat, mereka langsung 6 pemain, di yogyakarta 4 pemain dan di Jakarta 3
pemain.
Sebagai
hasil evalusai dari pertandingan/kejuaraan yang pernah dilaksanakan di Jakarta
yang diikuti oleh lebih dari 400 regu putra/putrid maka disimpulkan, ditetapkan
peraturan permainan mini voli sebagai berikut:
1.
Ukuran lapangan 12 meter x 6 meter
2.
-Tinggi net putra : 2.10 meter
-Tinggi net putri: : 2.00 meter
3.
Bola nomor 4 (lebih kecil dan lebih ringan dari bola
biasa)
4.
Jumlah pemain 8 orang terdiri dari 4 orang yang
main dan 4 orang cadangan.
5.
Posisi pemain 2 orang di depan dan 2 orang pemain
belakang.
6.
Lama permainan two winning set.
BAB
III
PENUTUP
Sesuai dengan kedudukan dan fungsi
pendidikan jasmain dalam kontek pendidikan secara keseluruhan, maka kedudukan
dan fungsi permainan bopla voli dalam pendidikan jasmani adalah sebagai alat
atau sarana pendidikan.
Sebagai salah satu sarana
pendidikan, penguasaaan keterampilan bermain bola voli bagi anak-anak sekolah,
bukan merupakan satu-satunya tujuan yang hendak di capai dalam proses
pembelajarannya, namun ada tujuan-tujuan pendidikan lain yang harus di tumbuh
kembangkan dalam diri siswa sebagai individu utuh yang sedang tumbuh dan
berkembang. Tujuan –tujan pendidikan tersebut adalah pengembangan seluruh
potensi yang dimiliki siswa baik yang melibatkan aspek-aspek kognitif, afektif,
psikomotor, maupun social dalam pengertian yang lebih luas.
Demikian makalah sederhana ini di
buat, masih banyak kekurangan, namun mudah-mudahan bermanfaat untuk menunjang
pembelajaran bola voli di sekolah.
PENILAIAN
BOLA VOLI
A.
Essay
1.
Sebutkan kesalahan –kesalahan umum yang sering terjadi
dalam melakukan passing bawah dan passing atas ?
2.
Jelaskan perkembangan permainan bola voli di Indonesia
?
3.
Sebutkan beberapa perbedaan antara permainan bola voli
mini dengan permainan bola voli biasa
0 komentar:
Posting Komentar
berita olahraga, industri olahraga, healthy life style, ekstrakurikuler olahraga, konsultan olahraga, tour guide & fasilitator.