About Me

Selasa, 22 September 2015

MODEL PEMBELAJARAN PERSONAL SYSTEM INSTRUCTIONAL (PSI) TERJEMAHAN DARI BUKU MICHAEL W METZLER


PERSONAL SYSTEM INSTRUCTIONAL (PSI)
(SISTEM INSTRUKSI PERSONAL)

Siswa Dapat Belajar Cepat Atau Lambat Sesuai Kemampuannya
Salah satu hal yang diharapkan dari hasil pengajaran pendidikan jasmani adalah bagaimana menyediakan instruksi bagi setiap siswa dalam suatu kelas. Kelas yang besar, waktu yang terbatas, sarana dan prasarana yang minim dan beragamnya kemampuan setiap siswa membuat guru harus membuat perencanaan dan mengimplementasikan program pembelajaran bagi setiap individu bagi siswa. Dari perspektif lain, hal tersebut seharusnya menjadi catatan bahwa instruksi yang strategis dan model pembelajarannya merupakan desain yang tidak simpel untuk instruksi individual dan pendidikan jasmani. Beberapa model lebih berhasil dari pada model yang lain, tetapi hanya satu model yang memulai dan diproses dari informasi bahwa sebenarnya instruksi individual tidak memungkinkan tetapi harus dapat dicapai. Model tersebut disebut Personalized System for Instruction atau PSI. Model ini juga disebut Keller Plan yang dikembangkan oleh Fred Keller.
PSI telah dikembangkan oleh Keller dan siswa lulusan Universitas Sao Paulo, Brazil pada sekitar 1960-an dan diperbaiki beberapa tahun kemudian di Universitas Negeri Arizona (Keller dan Sherman, 1974). Keller telah melakukan penelitian tradisional untuk meneliti dan menganalisis tingkah laku. Penelitiannya fokus pada observasi dan pengajaran dengan beberapa treatment untuk satu subjek, sehingga dia membuat model yang menyediakan instruksi bagi setiap siswa. Pendidikan dunia telah merilis PSI dalam artikelnya dengan judul, Selamat tinggal, guru! (Keller,1968). Anda dapat membayangkan pada saat membaca, khususnya guru untuk menanggapi judul artikel tersebut. Sekarang guru harus mempunyai peran dalam proses instruksi dan memberikan pemahaman bahwa siswa dapat belajar lebih dengan keterlibatan guru secara langsung dalam transfer isi dari pembelajaran.
Permasalahan yang paling besar dari model yang dibuat Keller adalah bagaimana mengatur waktu  untuk melaksanakannya. PSI merupakan satu-satunya model yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar tanpa batas waktu dan tidak dibatasi oleh periode kelas dan peraturan akademik sekolah. Dia memodifikasi secara radikal beberapa tuntutan pembelajaran dalam PSI. Dia tidak memaksakan guru untuk memberikan instruksi individual untuk semua siswa tetapi hanya untuk beberapa siswa yang mempunyai waktu yang tidak terbatas dalam suatu rentang waktu yang diharapkan. Menurut sejarah kekuatan penelitian efektifitas PSI dalam setiap subjek dan berbagai tingkatan umur guru. (Lowry dan Thornburg (1988) yang dipublikasikan dalam kesimpulan penelitian  termasuk 1500 referensi dari 1968 sampai 1988.

Tinjauan
PSI merupakan  desain yang memungkinkan siswa untuk mengembangkan potensi dirinya melalui tugas gerak. Tugas pembelajaran diperoleh dari tugas analisis untuk setiap keterampilan dan wilayah pengetahuan untuk mendukungnya, menetukan isi dari bahan ajar yang akan disampaikan. Setiap modul tugas pembelajaran harus berisi informasi dalam suatu format yang berupa persiapan, struktur tugas, analisis kesalahan, dan kriteria penampilan yang dituangkan dalam bentuk tertulis. Intinya guru memberikan informasi kepada siswa tidak melalui vidio. Hal ini mengandung arti bahwa guru harus meluangkan waktu untuk hadir dlam kelas dan terlibat secara langsung dengan siswa. Setelah siswa menyelesaikan tugas pembelajaran lalu masukan ke dalam criteria penampilan yang diharapkan dan jika memenuhi maka berikan tugas berikutnya.

Fondasi PSI Untuk Pendidikan Jasmani
Teori dan Rasional
Ide pertama dalam mengembangkan PSI adalah dengan melakukan analisis tingkah laku. Cabang ilmu psikologi mengungkapkan bahwa pengajaran manusia dihasilkan dari adanya interaksi antara orang dengan lingkungannya. Konsekuensi dari perilaku tertentu, disebut penguatan, penambahan kemungkinan perilaku yang diulangi lagi. Konsekuensi lain, disebut hukuman, penurunan perilaku yang telah dilakukan. Ilmu pengetahuan mengenai tingkah laku manusia didasari oleh interaksi antara manusia dengan lingkungannya. B. F. Skinner telah menggunakan berbagai teori psikologi dalam desain model pembelajaran dengan sekolah sebagai subjek. Bentuknya berupa Mesin Pengajaran yang menghasilkan penguatan positive kepada siswa yang membuat jawaban benar dengan menekan tombol, menyentuh layar atau dengan menarik tuas. Dasar dari desain ini adalah untuk memudahkan guru menentukan pertanyaan dan jawaban yang benar, tetapi harus terlebih dahulu memasukan data isi presentasi, umpan balik dan penguatan kepada mesin sebelum digunakan.
Keller dan Sherman (1974) mengakui bahwa PSI merupakan dasar dari empat fitur yang menyediakan jadwal penguatan bagai siswa yang tidak dimiliki oleh model lain:
Kemampuan untuk merancang materi pengajaran yang kreatif dan menarik
Biasanya, kemajuan kearah hasil pembelajaran
Umpan balik pengajaran dapat segera diketahui.
Perhatian setiap individu dari instruktur.

Asumsi Mengenai Pengajaran Dan Belajar
Asumsi mengenai pengajaran
Banyak fungsi pengajaran, khususnya tugas presentasi dan struktur tugas, dapat dibuat melakui printer, visual, dan media audio (tetapi bukan guru)
Guru mempunyai peran utama untuk berinteraksi dengan siswa untuk belajar dan memberi motivasi. Tidak untuk mengatur kelas. Manajemen kelas dapat dikomunikasikan kepada siswa melalui tulisan dan dilakukan siswa dengan sedikit peran dari guru.
Partisipasi siswa dan belajar lebih efektif dari pada peran yang besar dari guru.
Keputusan perencanaan dibuat dari data hasil belajar siswa.
Hal tersebut tidak cuma diinginkan tetapi memungkinkan untuk membuat desain yang berisi instruksi bagi setiap individu.
Asumsi mengenai belajar
Siswa dapat belajar dengan sedikit peran dari guru.
Materi belajar siswa disesuaikan denga kemamnpuannya
Siswa memiliki sikap yang berbeda terhadap isi materi pengajaran
Jika diberikan waktu yang cukup dan untuk mencoba maka siswa akan memperoleh hasil yang diharapkan.
Siswa akan lebih termotivasi dan bertanggung jawab dalam belajar mandiri.
Tema pokok untuk PSI : Kemajuan siswa dapat dengan cepat sesuai dengan kemampuannya atau bias lambat sesuai dengan yang mereka butuhkan.
Desain dasar dari PSI adalah menyediakan bagi setiap siswa seperangkat instruksi mengenai materi termasuk manajemen kelas, tugas presentasi, struktur tugas aktivitas belajar dengan kriteria penampilan dan analisis kesalahan dan umpan balik. Siswa kemudian melakukan tugas berdasarkan urutan aktivitas belajar, menyelesaikan tugas samapai selesai kemudian berlanjut ke tugas berikutnya. Siswa diberi kesempatan untuk mengembangkan dirinya sesuai dengan sikapnya terhadap isi dari pelajaran. Siswa dengan kemampuan tinggi, berpengalaman, dan memiliki sikap yang lebih baik dapat berkembang lebih cepat melalui isi pelajaran. Dan sebaliknya siswa dengan keterampilan rendah, tidak berpengalaman, dan sikap yang kurang akan berkembag lebih lambat dan dapat waktu tambahan sampai mereka dapat menyelesaikan seluruh aktivitas. Oleh karena itu tema untuk PSI adalah siswa dapat berkembag lebih cepat jika mereka mampu dan dapat berkembang lebih lambat sesuai dengan yang mereka butuhkan. (metzler dan sebolt,1994)

Belajar Wilayah Prioritas Dan Interaksi
PSI merupakan model yang menitikberatkan pada penguasaan dan perolehan siswa. Yang dimaksud dengan penguasaan adalah bahwa siswa harus menguasai terlebih dahulu tugas yang diberikan kaemudian diberikan tugas berikutnya. Perolehan mengandung maksud bahwa fokus outcome yang diharapkan melalui penampilannya, salah satu dari kognitif atau psikomotor. Oleh karena itu prioritas pokok belajar dari PSI adalah :
Prioritas Pertama : Psikomotor
Prioritas Kedua : Kognitif
Prioritas Ketiga : Afektif
Domain interaksi untuk PSI dapat dilakkan dengan berbagai cara. Siswa harus menggunakan kemampuan kognitifnya untuk memahami tugas presentasi dan struktur tugas yang berupa tulisan dan media visual. Mereka juga harus menggunakan kemampuannya untuk merancang strategi penyelesaikan tugas. Bagaimanapun, pengajaran terjadi melalui penampilan domain psikomotor. Yang mana criteria penampilan telah ditentukan. Beberapa tugas ajar merupakan desain untuk domain kognitif seperti pemahaman kuis, test strategi, tetapi yang paling banyak adalah criteria penampilan untuk dalam bentuk tertulis untuk domain psikomotor. Dalam domain interaksi bukan berarti menghiraukan aspek afektif, tetapi hal tersebut tidak dilakukan secara langsung. Siswa yang merasa mampu akan senang dan merasa kuat bahwa dia bias berpindah ke tugas berikutnya. Pemindahan ini merupakan level tinggi dari kemandirian dan konsep diri siswa antar outcome dalam domain afektif.

Validasi
Validasi penelitian. PSI telah diterima secara luas dan sangat konsisten berdasarkan penelitian sebagai instruksi model yang efektif. Sepuluh tahun yang lalu Lowry dan Thornburg (1988) melalui 1500 artikel penelitian yang menggambarkan bagaimana mengimplementasikan PSI dan bagaimana efektifnya model ini untuk diterapkan dalam berbagai bidang seperti : Ilmu bumi, matematika, menulis, fisika, kimia, kesehatan, psykologi dan masih banyak lagi.
Validitas pengetahuan keterampilan. Fakta bahwa PSI telah digunakan hampir di setiap isi materi dan digeneralisasi sejumlah literatur tentang bagaimana mengimplementasikan sebagai suatu fakta dari validitas pengetahuan keterampilan. Jika hal tersebut tidak efektif dan jika tidak bisa diadaptasi terhadap isi materi maka hal tersebut tidak dapat diterima sebagai sutu literatur dalam pendidikan.
Validitas Intuisi. Pada saat memulai bab ini, saya sepakat bahwa instruksi individu dapat dijadikan alat oleh guru untuk mencapai tujuan dari pendidikan jasmani. Seluruh guru mengetahui bahwa beberapa murid dapat belajar lebih cepat dari pada yang lainnya, siswa yang terlibat dalam pendidikan jasmani memiliki berbagai variasi kemampuan. Hal tersebut merupakan fakta intuisi bahwa system instruksi buat individu merupakan model yang efektif untuk mengajarkan pendidikan jasmani dalam bebagai seting. Selanjutnya, PSI menekankan pada perolehan belajar dasar pada ranah psikomotor secara dominan dalam suatu unit pembelajaran.

Ciri Pengajaran Dan Belajar
Seleksi materi.  Guru harus mengontrol isi dari materi dan urutannya dalam PSI. Guru memutuskan apa yang ada dalam suatu unit, urutan tugas belajar ditata dengan rapi dan kriteria penampilan yang digunakan untuk menilai setiap tugas. Siswa menerima daftar isi materi secara sederhana  dari guru.
Kontrol manajerial. Guru menentukan rencara manajerial, kebijakan kelas, dan prosedur khusus dalam model PSI. Bagaimanpun, apa yang telah ditentukan, siswa mempunyai tanggung jawab yang besar untuk mengimplementasikan manajemen kelas dalam setiap tugas.
Presentasi tugas. Presentasi tugas dapat disampaikan kepada siswa melalui tulisan atau video. Hal tersebut berisi prosedur atau intruksi bagi siswa bagaimana cara melaksanakan tugasnya, bagaimana membetulkan kesalahan. Hal ini memungkinkan siswa untuk belajar mandiri dan memantau perkembangannya.
Pola keterikatan. Siswa berlatih mandiri selama mungkin dalam PSI. Kebanyakan tugas belajar didesain untuk latihan individu; beberapa tugas bersama siswa lain atau dalam kelompok kecil.
Instruksi Interaksi. Karena dalam PSI guru bertangungjawab dalam manajerial kelas, yang memungkinkan siswa dengan instruksi interaksi level tinggi, khususnya mengenai isi.
Loncatan. Siswa membuat pilihannya sendiri mengenai kapan memulai dan menghentikan latihan, berapa kali percobaan akan dilakukan dan waktu antara percobaan.
Tugas Progresiv. Siswa juga mengontrol seberapa cepat kemampuannya untuk menyelesaikan tugas dan untuk berpindah ke tugas selanjutnya. Mereka bisa lebih cepat jika mereka bisa dan dapat lebih lambat jika belum mampu.
Salah satu hal yang diharapkan dari hasil pengajaran pendidikan jasmani adalah bagaimana menyediakan instruksi bagi setiap siswa dalam suatu kelas. Kelas yang besar, waktu yang terbatas, sarana dan prasarana yang minim dan beragamnya kemampuan setiap siswa membuat guru harus membuat perencanaan dan mengimplementasikan program pembelajaran bagi setiap individu bagi siswa. Dari perspektif lain, hal tersebut seharusnya menjadi catatan bahwa instruksi yang strategis dan model pembelajarannya merupakan desain yang tidak simpel untuk instruksi individual dan pendidikan jasmani. Beberapa model lebih berhasil dari pada model yang lain, tetapi hanya satu model yang memulai dan diproses dari informasi bahwa sebenarnya instruksi individual tidak memungkinkan tetapi harus dapat dicapai. Model tersebut disebut Personalized System for Instruction atau PSI. Model ini juga disebut Keller Plan yang dikembangkan oleh Fred Keller.
Presentasi Tugas dan Struktur Tugas
Fitur yang paling penting dari PSI adalah bahwa membiarkan para siswa untuk sebagian besar tidak terikat pada guru di dalam manajemen kelas dan kemajuan melalui aktivitas pelajaran. Gagasan itu bukanlah untuk memiliki guru menyelesaikan banyak tugas yang rutin di dalam kelas bahwa menyingkirkan dari waktu dengan para siswa atau mengurangi perikatan siswa yang aktif. Untuk memenuhi bahwa, model menggunakan beberapa pendekatan yang unik dalam menyediakan para siswa dengan informasi tentang presentasi tugas dan struktur.
Presentasi Tugas. Informasi tentang tugas-tugas yang pada umumnya disediakan kepada para siswa melalui ceramah atau demonstrasi diberikan kepada para siswa dalam PSI dengan media visual dan tertulis. Ingat fungsi-fungsi yang paling penting presentasi tugas: (1) untuk memberi para siswa sebuah "gambar" dari cara yang benar untuk melaksanakan suatu tugas atau ketrampilan, (2) untuk menyediakan isyarat pelajaran dalam unsur-unsur kunci dari ketrampilan,  dan (3) siswa siaga kepada kesalahan umum bahwa terjadi ketika mempraktekkan ketrampilan itu.
Teks Ditulis. Kebanyakan para siswa tidak bisa mendapat informasi presentasi tugas cukup dari teks bacaan saja. Perpindahan dari membacakan untuk sebuah "gambar pikiran" dari suatu ketrampilan psikomotor adalah juga memisahkan untuk nyaris beberapa pelajar, maka teks yang harus dilampirkan dengan pajangan-pajangan visual.
Foto-foto. Gambar-gambar dari model-model yang melaksanakan suatu ketrampilan dapat sangat menolong untuk banyak belajar. Foto-foto dapat menunjukkan detil baik dan dapat dilapiskan dengan teks dan grafik untuk informasi yang ditambahkan.
Ilustrasi-ilustrasi. Pekerjaan ini sama halnya memotret ketika yang digunakan sebagai bingkai-bingkai tunggal, tetapi sudah potensi yang ditambahkan untuk menunjukkan gerakan melalui animasi bagian tubuh dan gerakan-gerakan urutan. Menumpukkan di atas teks dan grafik juga menambah ilustrasi-ilustrasi banyaknya keterangan dapat menyediakan pelajar-pelajar.
Siaran ulang tv dari video. Salah satu cara terbaik untuk menunjukkan presentasi-presentasi tugas adalah siaran ulang tv dari video yang mempunyai kedua-duanya visual dan informasi audio tentang mereka.
CD ROM. Semakin banyak para guru pendidikan jasmani sedang menjadi komputer pribadi di dalam gymnasium mereka. Jika suatu komputer ada tersedia, dimungkinkan untuk menggunakan suatu CD ROM di dalam cara yang hampir sama sebagai siaran ulang tv dari video untuk menyediakan informasi presentasi tugas.
Struktur Tugas. PSI menggunakan daftar aktivitas pelajaran yang berurutan di dalam masing-masing dari bidang-bidang ketrampilan dan pengetahuan di dalam isi unit itu yang mendaftarkan. Sebagai contoh, di suatu kursus tenis akan ada daftar aktivitas pelajaran di bawah masing-masing bidang untuk menjadi tercakup di unit: pengarah forehand, pengarah backhand, melayani, mengembalikan melayani, berondongan, aturan-aturan, membuat angka, dan strategi. Masing-masing tugas pelajaran termasuk informasi presentasi tugas yang diperlukan, analisis kesalahan, ukuran-ukuran kinerja, dan detil tentang struktur tugas. Informasi struktur tugas perlu termasuk:
1. Peralatan diperlukan
2. Kebutuhan ruang praktek atau lokasi spesifik
3. Mengatur tugas pelajaran (menempatkan target)
4. Ukuran-ukuran kinerja untuk ketelitian, konsistensi, waktu, dll.
5. Arah untuk mengejar tugas, termasuk keselamatan
6. Prosedur untuk membuktikan penyelesaian tugas (diri sendiri, teman)
Poole, Sebolt, dan Metzler (1996) menggunakan enam macam yang berbeda dari tugas-tugas untuk unit-unit PSI: (1) kesiap-siagaan, (2) pengertian dari tugas (3) ukuran tugas, (4) tantangan dari tugas, (5) kuis, dan (6) permainan game atau pertandingan. Masing-masing jenis dari tugas mempunyai suatu struktur yang berbeda.

Task Presentation Dan Task Structure Untuk Suatu Badminton Skill High Deep Serve Untuk Badminton
Pandang segmen siaran ulang tv dari video. Pasti untuk mencatat aturan-aturan yang bisa diterapkan dan kunci unsur-unsur untuk ketrampilan bulu tangkis penting ini.
Peralatan: raket, 10 pintalan, 2 kerucut kecil, pensil untuk merekam mencetak prestasi.
Beri tanda pada satu baris 8 kaki dari batas yang balik dari hasil layanan kebalikannya bertinju dan ditaruh 1 kerucut pada masing-masing sisi. Segiempat panjang yang hasilnya adalah mengarahkan bidang mu untuk tugas ini. Praktekkan ketinggian di dalam blok-blok dari 10 ditembakan, memelihara suatu catatan dari bagaimana banyak yang ditembak pada setiap kelompok mempunyai suatu jalan peluru dan lahan yang tinggi di dalam mengarahkan bidang. Ketika anda siap, mempunyai mitra dan usaha penguasaan nilai. Ketika anda menjangkau ukuran, mempunyai mitra mu memaraf dan tanggali di dalam bidang-bidang yang ditunjuk.
Kesalahan umum di High Deep Serve dan Their Correction
Tidak berjalan lurus
Pastikan cara mengatur kaki dengan benar. Ubah alur ayunan menjadi lebih vertikal.
Service terlalu tinggi
Gunakan sedikit tenaga dan pergelangan tangan. 
Memukul dengan konsisten, tidak ada pola yang salah
Teliti lagi semua unsur-unsur kunci dari diri anda tanpa membentur pintalan. Praktekkan hal ini melayani tanpa adanya target sampai anda mendapatkan lebih banyak konsistensi.

Keahlian Guru dan Kebutuhan-kebutuhan Termasuk/Tergantung
Keahlian Guru
Para guru yang menggunakan PSI akan perlu untuk memiliki kekuatan-kekuatan yang tertentu di dalam beberapa bidang-bidang dari basis pengetahuan yang diusulkan yang diperkenalkan di Bab 2.
Menerapkan Instruksi yang Sesuai Secara Pengembangan. Gedung utama menghalangi karena PSI adalah yang dibedakan dari yang lain belajar tugas-tugas yang dikejar oleh para siswa. Dari suatu sudut pandang yang managerial, para siswa harus mampu memahami arah dengan bimbingan guru yang kecil, sehingga guru harus mengetahui tingkatan yang sesuai di mana untuk menulis itu tugas-tugas. Dari satu sudut pandang intruksional, guru harus banyak mengetahui tentang kemampuan siswa di dalam teori dan psikomotor daerah-daerah sehingga ukuran-ukuran kinerja untuk tugas-tugas dapat ditetapkan pada yang dapat dicapai, tetapi bukan yang sederhana, tingkatan-tingkatan.
Belajar Sasaran hasil. Karena PSI bersandar pada urutan dari tugas-tugas pelajaran yang berbasis penguasaan, para guru harus mampu menulis membersihkan dan sasaran hasil pelajaran ringkas sering kali di dalam Mager (1984) bentuk. Belajar sasaran hasil yang harus ditulis di tingkatan tingkah laku di dalam daerah-daerah psikomotor dan teori.

Kemajuan Analisis Tugas dan Isi
Masing-masing modul isi di suatu unit PSI akan berisi suatu urutan terpelajar tugas-tugas melangkah maju dari sederhana ke kompleks. PSI para guru harus mempunyai pengetahuan kuat bagaimana caranya meneliti ketrampilan-ketrampilan ke dalam bagian komponen dan lalu urutan bagian ke dalam suatu kemajuan pelajaran koheren.
Penilaian. Seperti yang ditunjukkan di dalam Gambar 8.2, masing-masing tugas pelajaran PSI berisi satu komponen penilaian, paling sering kali menyatakan sebagai suatu ukuran kinerja. PSI para guru akan perlu untuk mengetahui bagaimana caranya menetapkan ukuran untuk masing-masing tugas dan cara terbaik untuk menilai kemampuan-kemampuan kinerja dalam satu rencana perkembangan yang berkelanjutan. Ketika mungkin untuk menulis penilaian-penilaian asli untuk tugas-tugas PSI, seperti Bermain Menurut Aturan Instrumen Penilaian Kinerja, kebanyakan cenderung penilaian-penilaian untuk bersifat statis atas pengetahuan siswa yang terpisah di dalam kognitif dan psikomotor. guru PSI harus mengetahui bagaimana caranya menulis penilaian-penilaian kinerja ke dalam struktur tugas diri sendiri.

Ketrampilan-Ketrampilan Pengajaran Efektif Berlaku Untuk PSI
Seorang guru akan menerapkan ketrampilan-ketrampilan pengajaran efektif di dalam jalan?cara yang unik selagi menggunakan suatu Personalized System untuk Instruction di dalam pendidikan jasmani.
Merencanakan. PSI memerlukan suatu jumlah yang substansiil tentang perencanaan di tingkatan unit. Rencana-rencana yang managerial, isi terdaftar di bursa, tugas analisis, aktivitas pelajaran, bahan-bahan presentasi tugas, dan ukuran-ukuran kinerja harus semua dirancang dan yang dihasilkan untuk buku catatan siswa sebelum unit itu dapat mulai. Seorang guru PSI akan perlu untuk melihat unit's "gambar besar" dengan jelas di dalam pikiran di dalam proses perencanaan. Sebaliknya, perencanaan pelajaran sehari-hari adalah sederhana di PSI. Karena rencana unit berisi semua rencana untuk masing-masing aktivitas belajar, guru memerlukan hanya untuk menentukan apa yang peralatan adalah yang penting bagi satu pelajaran yang akan datang dan menyusun untuk memiliki peralatan itu tersedia bagi kelas.
Waktu dan Class Management. Manajemen waktu adalah gampang di PSI. Karena para siswa mengetahui persisnya apakah mereka untuk merusak setiap kelas, dan semua informasi tugas di dalam  buku catatan mereka, guru tidak mempunyai untuk memonitor atau membuat keputusan-keputusan managerial di dalam kelas. Yang sama mengambil manajemen kelas, ketika para siswa mempunyai semua informasi yang perlu pada pembuangan mereka di dalam buku catatan. Sangat utama, informasi di dalam buku catatan siswa berlari kelas untuk guru, sehingga ketrampilan guru di dalam merancang dan menulis buku catatan siswa adalah kritis di PSI.
Presentasi Tugas dan Structure. Yang paling atau semua presentasi tugas dan informasi struktur disediakan kepada para siswa melalui media intervi dan memberi suara buku catatan siswa itu. Seorang guru PSI perlu untuk mengetahui bagaimana caranya memilih dan/atau menghasilkan bahan-bahan ini sehingga para siswa dapat menggunakan mereka tanpa bertanya kepada guru untuk klarifikasi atau menambahkan informasi. Merancang buku catatan siswa adalah sangat dimudahkan oleh suatu ketrampilan dan pengetahuan guru dengan pengolah kata dan teknologi informasi lain.
Komunikasi. Penulisan adalah gaya komunikasi kunci di PSI. Guru memutuskan apa yang para siswa informasi akan kebutuhan di dalam unit dan menulis bahwa ke dalam buku catatan siswa itu. Oleh karena itu, ketrampilan-ketrampilan penulisan baik di tingkat pengertian siswa diperlukan di PSI.
Informasi Intervi. Karena guru bebas dari hampir semua fungsi-fungsi managerial di PSI, ada lebih banyak waktu di dalam kelas untuk saling berhubungan dengan para siswa di pengembangan ketrampilan, strategi, dan game/match kinerja. Metzler et al. (1989) menemukan bahwa PSI para guru menyerahkan tiga kali jumlah dari umpan balik kepada para siswa dibanding para guru yang menggunakan Direct Instruction. Yang adalah mungkin karena PSI dapat menurunkan manajemen kelas untuk sekitar 1 persen dari kelas waktu the istirahat yang dapat digunakan untuk saling berhubungan dengan para siswa. Maka, PSI para guru harus mempunyai ketrampilan-ketrampilan baik di dalam mengamati kinerja siswa dan menyediakan beraneka macam dari umpan balik sehingga umpan balik tidak jadinya "basi" dan tidak efektip. Peluang yang ditingkatkan untuk interaksi juga meminta keahlian bertanya baik sehingga seorang guru PSI dapat dapat para siswa ke berpikir dengan bebas ketika mereka sedang mempraktekkan dibedakan dari yang lain belajar tugas-tugas. Para siswa akan manfaat lebih dari PSI jika mereka dapat menjangkau suatu titik terpelajar bwv untuk belajar tanpa guru.
Tinjauan ulang dan Closure. Karena para siswa dapat mempraktekkan beraneka tugas pelajaran di dalam pelajaran yang sama, tidaklah mungkin untuk menyediakan suatu tinjauan ulang kelas yang utuh. Sebagai tambahan, operasi tinjauan ulang managerial tidak usah setiap kali karena semua informasi managerial harus terdapat di buku catatan siswa itu. Maka, PSI pelajaran-pelajaran pada umumnya tidak memiliki tinjauan ulang dan penutup yang direncanakan; ketika tujuan kelas para siswa kembalikan peralatan mereka, masuk buku catatan mereka kepada guru, dan cuti.

Persyaratan-persyaratan Pengembangan Siswa
PSI adalah suatu intervi yang unik model dengan beberapa kebutuhan-kebutuhan pengembangan yang berbeda untuk para siswa di dalam pendidikan jasmani.
Membaca. PSI para siswa akan perlu untuk mampu membaca yang managerial dan informasi tugas di dalam  buku catatan pribadi mereka. Guru itu dapat menulis informasi itu untuk rerata yang membaca kemampuan di dalam kelas, tetapi less-than-average pembaca akan ditantang. PSI harus tidak digunakan di para siswa yang mempunyai kelemahan membaca kemampuan, dengan mengabaikan tingkatan kelas mereka.
Teknologi. Ada banyak teknologi bahwa dapat digunakan untuk menyajikan PSI informasi tugas dan struktur di samping mencetak media. Siaran ulang tv dari video, CD ROM, dan komputer membantu instruksi semua bisa digunakan untuk bahwa tujuan. Para siswa akan perlu untuk mampu operasikan setiap teknologi seperti itu yang digunakan di suatu unit PSI.
Tanggung jawab Pribadi. Ketika Anda mengetahui sekarang juga, fitur desain kunci dari PSI adalah pelajaran siswa yang individu dengan sangat kecil bimbingan yang langsung oleh guru. PSI para siswa harus cukup dewasa untuk berhasil keputusan-keputusan sekitar bagaimana mereka membelanjakan waktu mereka di dalam kelas. Mereka harus pula mampu mengasumsikan tanggung jawab praktek pemantauan mereka sendiri dan membuktikan penguasaan tugas mereka sendiri ketika self-checks diizinkan.
Meminta bantuan. Meski PSI fitur membedakan dari yang lain praktek, bahwa tidak berarti para siswa tidak memiliki satu untuk memutar untuk karena membantu ketika mereka memerlukan nya. Para siswa yang mendapat "dicucukkan" di suatu tugas atau sudah mendukung kesukaran bagaimanapun juga perlu untuk mengambil inisiatip untuk menggunakan yang ditunjuk mengatakan kepada para siswa apa yang isyarat perhatian adalah dan sedang menantikannya di dalam kelas.

Konteks Yang Dibutuhkan Untuk PSI
PSI bisa digunakan dalam membentuk pendidikan fisik. Hal ini tidak dibatasi oleh factor fasilitas ataupun lingkungan, pokok persyaratan kontex tersebut bahwa  tidak ada ruang yang cukup untuk pelajar yang bisa dijadikan praktek perseorangan, tanpa harus menunggu, hal ini juga perlu perlengkapan yang cukup jadi semua pelajar bisa mempraktekan task pembelajarannya. PSI lebih banyak membutuhkan setiap objek or implement dengan contoh yang cukup banyak. Contoh, dalam unit golf  PSI, beberapa pelajar bisa saja melakukan lemparan, pukulan cip, pukulan, dan yang lainnya menggunakan alat pemukul bola dengan jarak jauh, seluruhnya dilakukan pada waktu yang sama, hal ini tidak bisa untuk mencukupi tiap jenis2 klub  untuk tiap  tiap pelajar dikelas . bagaimanpun juga, penting untuk memiliki objek yang cukup. Sebagai struktur individual , bisa saja membolehkan para pelajar, untuk memperluas praktek percobaan.

Peranan Dan Tanggungjawab Guru Dan Pelajar Dalam Psi
Setiap bentuk instruksional akan melakukan beberapa operasi yang dibutuhkan untuk melengkapi fungsi  berdasarkan designnya, beberapa operasi ini dilakukan oleh para guru, yang lainnya dibawa oleh satu pelajar atau lebih. Tabel dibawah ini menunjukan operasi yang utama dalam model PSI, dan mengindikasikan siapa yang bertanggungjawab untuk melengkapi model tersebut tiap  tiap pelajarannya.

OPERASI ATAU TANGGUNGJAWAB
SIAPA YANG MELAKUKANNYA DALAM PSI

Kelas dimulai
Setiap murid mulai untuk melakukan praktek ketika dia telah tiba, tidak ada pernanan guru dalam memulai prosedur ini

Membawa pertengkapan kekelas
Guru memeriksa, untuk melihat task apa yang akan dipraktekan dikelas, dan membawa perlengkapan yang dibutuhkan

Mengedarkan dan mengembalikan pelengkaapannya
Pelajar mendapatkan perlengkapan yang dibutuhkan, untuk task selanjutnya dan mengembalikannya ketika sudah seleai dipakai

Panggilan (absensi)
Pelajar menulis kehadirannya dibuku catatan, guru memeriksanya setelah pelajaran berkakhir

Persentasi task
Pelajar membacakan  informasi persentasi seperti halnya mereka memulai tugas yang baru

Task structural
Pelajar menyusun task baru, berdasarkan petunjuk buku catatannya

Penilaian
Pelajar memeriksa setiap task dibuku tugasnya, beberap tugas dapat di cek sendiri, dengan temanya atau oleh guru

Memonitor kemajuan pembelajaran
Pelajar memutuskan kalu mereka cukup cepat dalam melengkapi task dengan tepat waktu. Guru memonitor kemajuannya dengan memeriksa buku catatannya

Pembelajaran Dan Tanda Pembelajaran Untuk PSI
Para guru yang menggunakan PSI dapat mempelajari tanda untuk para pola tingkah pelajarnya. Guru dan murid berikutnya member tanda pada pemeriksaannya yang bentuk PSI sudah dibentuk dan diimplementasikannya dengan tingkat yang dapat dipercaya dan diterima, hal ini memungkinkan peningkatan yang pembelajaran pelajarnya dapat dicapai sebagai berikutnya
Benchmark guru
Bagaimana memeriksa

Bahan kursus PSI menjelaskan pada pelajar
Memonitor sejumlah dan jenis pertanyaan pertanyaan pelajar yang ditanyakan setelah membaca informasi dalam buku tugasnya

Guru memiliki persentasi yang rendah dlm penyusunan waktu didalam kelas
Menggunakan stopwatch untuk mengukur berapa lama waktu guru berada dikelas

Guru memiliki rangking yang tinggi dari instruksi interaksi perseorangan dalam kelas
Pelajaran Audiotape dan menghitung persyarat, timbale balik dan pertanyaan secara langsung secara individu dikelas

Kriteria penampilan untuk task membentuk tingkat kesulitan
Pelajar secara langsung memperaktekan task (dengan 10 kali pemeriksaan) mencatat sejumlah pemeriksaan yang dianggap sukses setiap bloknya, kalau hampir semua pelajar menguasai satu atau 2 blok, berarti tasknya terlalu mudah, kalau pelajar merasa stuck dalam task berarti tasknya terlalu sulit, sesuaikan task menurut kriterianya

Guru tidak boleh menghabiskan banyak waktu dalam memeriksa
Penghitungan waktu  guru dalam menguasai kelas. Bila hal ini berjalan dari petunjuk waktu maka harus memeprhatikan : 1. Memeriksa test dengan partnernya atau perseorangan, 2. Pelajar yang dapat dipercaya dibuat sebagai saksi

Guru harus membuat beberapa task persentasi
Menghitung jumlah persentasi task yag dibuat didalam kelas.kalau hal ini berasal dari instruksi waktu pelajar secara perseorangan, design dan dibuat melalui media maka hal ini berdasarkan test persentasi

Pelajar memahami tulisan
Memeriksa pemahamannya
Test pemahaman yang yang pelajarnya secara langsung mendemonstrasikan kunci elemen dari persentasi task
Mencatat nomor dan pola pertanyaan pelajar

Murid tinggal ditempat ketika task
Secara periodik  memonitor dan menghitung jumlah pelajar yang sedang melakukan test didalam kelas

Murid mengadakan aktifitas pembelajaran dari informasi structural task tertulis
Meneliti setiap muris yang mengadakan pembelajaran, catatlah berapa lama setiap orang dari mereka selesai dan bisa melakukannya dengan tepat

Pelajar tidak boleh membuat perkembangan yang tidak tepat (contohnya, menyontek)
Mengulang kemajuan pelajar melalui grafik setiap hari, perhatikan perkembangan yang diharapakan lebih cepat

Pelajar membuat dirinya maju(berkembang)
Memeriksa sejumlah pertanyaan yang ditanyakan guru. Guru yang terlalu percaya pada murid bisa membuat kemajuan pelajar lambat

Kurang atau lebihnya kemajuan pelajar
Pelajar melengkapi praktek blokuntuk memeriksa test apakah terlalu sulit atau mudah
Pelajar bisa membuat kesimpul untuk mengulang kmebali task sebelumnya ketika mengalami kegagalan dalam serangakaian tasknya


Penilaian Pembelajaran Dalam PSI
Menilai pembelajaran pelajar dalam PSI secara otomasis, hal ini bisa terjadi setiap waktu setiap seorang pelajar melengkapi setiap task pembelajaran yang berdasar kepada criteria performance yang dispesifikan, kalau task strukural yang secara langsung pelajar kesuksesannya dalam setiap praktek, kemudian guru bisa dengan mudah mengetahui, berapa banyak setiap murid bisa menguasai setiap task. Hal ini bisa mebuat penilaian membuat guru mendapat informasi yang berguna :
Membiarkan guru mengetahui kalau tasknya terlalu sulit atau mudah, dari hal ini, guru dapat membuat penyesuian, menghapus, menambah atau mengkombinasikan task,
Hal ini bisa digunakan untuk menghitung jumlah rata  rata dari pemeriksaan murid yang dibutuhkan untuk setiap task
Hal ini bisa digunakan untuk menentukan pemeriksaan tingkat yang telah dikuasai (terlalu sedikit atau banyak)
Membiarkan guru mengidentifikasi pelajar yang berkembang terlalu lambat atau membutuhkan perhatian extra

Keutamaan penilaian yang berlanjut ini juga bermanfaat bagi pelajar :
Mereka medapatkan hasil dari pengetahuannya dan bisa bercerita, ketika mereka membutuhkan bantuan extra dari para guru
Mereka merancang kalau ada jadwal untuk melengkapi kursus
Sering kali ada kekuatan untuk bisa sukses dan hal ini bisa diprediksikan

Menyeleksi Dan Memodifikasi PSI Untuk Pendidikan Fisik
PSI dapat digunakan dalam pendidkan fisik yang membentuk variasi content yang luas. Hal ini sangat efektif untuk kegiatannya yang bisa masuk kedalam area pengetahuan dan skill yang bisa dipelajari dalam sebuah rangkaian pendefinisian. Hal ini bisa dibentuk untuk unit yang memiliki tingkat yang kuat dalam mempelajari domain psikomotor. Disini saya akan merekomendasikan tipe content mengunakan PSI dalam pendidikan fisik
Olahraga perorangan
Tim olahraga
Mengkreasikan aktifitas
Menari dengan menentukan langkah (berbaris, segi empat)
Konsep fitness personal
Program fitness personal


Tingkat Adaptasi
PSI akan lebih efektif dengan para pelajar yang persayaratan kemampuan yang telah didiskusikan pada bab sebelumnya. Pelajar harus bisa membaca pentunjuknya, membuat pertanggungjawaban keputusan tentang penilaian dan meminta bantuan ketika dibutuhkan.

KOMENTAR & PENUTUP

Komentar
Melihat dari keterangan serta pemaparan mengenai PSI (sistem instruksi personal) yang telah dijelaskan di atas, penulis memiliki berbagai komentar yang hendak dikemukakan. Metode pembelajaran PSI dapat diterapkan pada proses belajar mengajar yang terjadi di Indonesia. Namun demikian, terkadang guru penjas di Indonesia belum memiliki keterampilan atau pengetahuan mengenai peralatan elektronik yang canggih yang harus digunakan dalam PSI. Selain itu masih pula banyak berbenturan dengan berbagai kebijakan yang dikeluarkan baik itu dari pihak sekolah, pemerintah daerrah maupun pusat untuk dapat menerapkan metode PSI ini.
Namun demikian sebetulnya asal ada kemauan guru untuk melakukannya, segala kemungkinan bisa saja dilakukan agar dapat menerapkan metode PSI. Guru jangan sampai terpaku karena tidak adanya alat, dia tidak mau melakukan perubahan. Tetapi seorang guru harus memiliki kreativitas yang tinggi untuk dapat memberikan pembelajaran yang baik dan efektif.

Penutup
Barangkali masalah yang paling besar dalam model PSI yang terjadi, ketika guru berharap mengimplementasikan petunjuk individual tapi  mengalami kegagalan unuk mengikuti rencana Keller yang dapat dipercaya, karena PSI sangat unik, hal ini  penting banhwa para guru pendidik fisik tidak mengkompromikan design tersebut. Seiedentop (1974) memperingatkan pendidik fisik cara model PSI dapat disetujui bersama untuk (a) alasan bahwa, hal ini cukup melanggar design Keller untuk membuat sesuatu yang berbeda dari PSI (b)hasilnya, dapat mengurangi prestasi pelajar
mengurangi criteria performance tanpa menguasai tingkatan (contoh: 5 kali sukses tapi kurang dari sepuluh kali, lebih dari tujuh kali)
menunda para pelajar mencoba dalam menguasai backlog
mengurangi jumlah task (dan penilaian performance)
mencoba untuk membatasi contekan (penipuan) dengan penilaian performance grup yang terstruktur
PSI telah menjelaskan baru  baru ini (Metzler&sebolt, 1994), mempersembahkan beberapa adaptasi yang tepat (Cregger&Metzler, 1992)menganalisa bola voli PSIS dan menentukan bahwa ada beberapa modifikasi yang dipenuhi oleh kunci utama desain PSI. para guru menggunakan versi PSI dan para murid diperbolehkan konsisten dengan proses pembelajaran PSI.dengan cara ini seluruh potensi PSI dapat dipakai untuk pendidikan fisik para pelajar.

Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar


berita olahraga, industri olahraga, healthy life style, ekstrakurikuler olahraga, konsultan olahraga, tour guide & fasilitator.